PALEMBANG – SUMSEL.TODAY Kodar (61) warga Jalan Baru Sungai Jong RT 18 RW 06 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus mencari keadilan atas perbuatan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Bina Lestari.kamis 10/02/22
Yang anaknya Hendri (15) yang tercatat sebagai siswa kelas VIII, saat ini terbaring di RSUD Bari diduga akibat dari hukuman yang diberikan oleh Kepsek tersebut.
Kepada redaksi Awak Media Yang saat itu ramai, Rabu malam (9/2) Kodar menceritakan awal mula yang menyebabkan anaknya sampai dirawat di rumah sakit.
Yang mana beberapa waktu yang lalu, anaknya mendapat hukuman push up karena terlambat datang sekolah.
“Anak saya dihukum push up 100 kali, dak sanggup 100 kali dipijaknya, terus anak saya bilang sakit di jawab kepala sekolah syukurlah,”jelas Kodar menceritakan kejadian dari keterangan anaknya.
Saat ini anaknya telah menjalani operasi pertama, dan dalam waktu dekat akan kembali menjalani operasi ke dua, karena lambung berada di luar.
Sebelum kejadian ini, anaknya tidak ada riwayat penyakit parah, hanya penyakit magh dan beli obat magh di warung sembuh.
“Saya hanya minta keadilan, karena anak saya sekarang kondisinya sangat parah dan dirawat di RSUD Bari,”Kodar tegasnya.
Ketika dikonfirmasi Kepala Sekolah Bina Lestari Paril Isnandar membenarkan dirinya beberapa bulan yang lalu telah menghukum lima orang anak termasuk salah satunya Hendri, karena menghilang dari sekolah (minggat), setelah ditemukan dirinya memberikan hukuman push up.
“Kejadian itu 16 November 2021, karena minggat kita hukum push up 10 sampai 20 kali. Karena biar terukur saya tekan pantatnya pakai kaki biar push up bagus,”Paril Isnandar terangnya.
Setelah menjalani hukuman kelima anak tersebut kembali mengikuti pelajaran berjalan seperti biasa. Dan beberapa hari kemudian jelasnya, Hendri jarang masuk, menurut wakil kesiswaan Hendri sakit.
“Hendri ini memang jarang masuk sekolah, kadang masuk kadang tidak. Bulan Desember ulangan, Hendri ikut seperti biasa,”jelasnya.
Di bulan Januari tanggal 9, ia mendapat kabar dari saudaranya, Hendri menjalani operasi usut buntu. Kemudian ia meminta Waka melihat keadaan Hendri, karena sudah menjadi tradisi sekolah.
“Tau tau ada yang datang mengaku dari Komnasham, yang mengatakan Hendri sakit karena hukuman saya beberapa waktu yang lalu,”Parel Isnandar ucapnya.
Tidak hanya itu, Babinsa Karang Anyar melakukan kroscek ke sekolah, karena mendapat laporan pihak keluarga.
“Kejadian itu sudah lama, dan itu usus buntu apa hubungannya dengan saya. Kelihatannya saya ini mau diperas,”Paril Isnandar ucapnya.(Pen)