PALEMBANG – SUMSEL.TODAY
Anniversary 7 th Smart Aurica School Children With Hearning Impairment Can Anything dengan tema ” anak-anak dengan gangguan pendengaran bisa melakukan apapun di Max one Hotel palembang (12/2/2022).
Acara Aniversary yang Ke 7 Smart Aurica School children With Hearing Impairment Can Do Anything sekolah untuk anak berkebutuhan khusus dengan gangguan pendengaran di pusatkan di Palembang dari yang mempunyai 3 cabang yaitu Medan, Batam, Palembang.
Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dak Kesejahteraan Rakyat Dr. Rosidin Hasan, M.Pd.I, mengatakan, Smart Aurica School melakukan suatu upaya memberikan bantuan masyarakat provinsi Sumsel dengan mendirikan Smart Aurica School.
Lebih lanjut, Harapan kami bisa berkontribusi bagi masyarakat Sumsel khususnya bagi orang tua yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus yang kurang pendengaran. Karena sejatinya mereka adalah amanah Allah yang harus dibesarkan. Karena ada masalah disisi pendengaran perlu ada advokasi kepada mereka bagaimana juga mereka layak sebagaimana masyarakat yang lain untuk berkomunikasi yang bisa bersosialisasi dengan baik. Karena mereka juga punya peran di masyarakat.
“Dan mengucapkan selamat ultah yang ke 7 kami yakin ultah ke 7 ini dan seterusnya dan tentunya menjadi evaluasi apa yang harus di sempurnakan di dalam lembaga pendidikan ini.
“Jadi anak-anak harus berkelanjutan sekolahnya. Tidak cukup sampai disini saja maka perlu ada lembaga yang formal. Disini kami sampaikan ada di formalkan dan sudah formal dalam lembaga pendidikan, maka di sini harus ada persyaratan tentunya setelah selesai Smart Aurica School ini bisa melanjutkan SD, SMP, SMA dan serta perguruan tinggi. Karena kami yakin mereka ada kapasitas untuk kesitu untuk itu kita membuat kebijakan kepada mereka sekolahnya sampai dan terus exis sampai kedepan,” tandasnya.
Pemilik Yayasan Smart Aurica School (SAS) Seftiana Sari S. ked. M. Psi. Mengatakan acara Aniversary ini sengaja dipusatkan di palembang.
“karena Smart Aurica School ini dibuka dengan berawal dari ke khawatiran orang tua yang memiliki anak dengan gangguan pendengaran, agar dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat mendapatkan pendidikan yang layak.
“Kebetulan saya juga mempunyai anak yang tuli sejak lahir, dari usia dua tahun sudah mendapatkan implan koklea, sehingga sekarang anak saya sudah dapat berkomunikasi seperti anak yang lain, kemudian saya sekolah lagi, lalu saya membuka sekolah ini untuk membantu anak lain agar dapat berkomunikasi dengan baik” Ujarnya.
Untuk kelas kelasnya kita kelompokan anak anak tersebut berdasarkan level dari funsi pendengeranya, di mulai dari usia 2 tahun, “dari kelas nada yaitu kelas dasar, tingkat selanjutnya kelas melody, dan ada kelas irama, dan tingkat selanjutnya kelas harmony yang diperuntukan untuk anak 14 tahun keatas tapi kita tidak menerima anak anak yg tergolong sudah dewasa,” katanya.
Seftiana menghimbau untuk setiap orang tua yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus agar jangan pernah malu jangan pernah minder mempunyai anak yang spesial, karena kita ditunjuk oleh allah karena memang kita juga spesial, selalu semangat untuk tetap konsisten dan disiplin mengajarkan anak berbahasa, jangan sampai anak itu diajarkan oleh geget tapi diajarkan oleh orang tua.
“Hanya itu yang saya himbau dari para orang tua agar selalu semangat untuk mengajarkan anaknya, lelah boleh tapi menyerah jangan, tidak ada hasil yang menghianati usaha,” Harapnya.
“Roy Andrea dari Nobel Audiologi Center sebagai CI bisnis Deploment Nobel menuturkan, “:pelayanan mulai dari dini pendengaran dengan cara pemeriksaan untuk mendeteksi anak yang gangguan kurang pendengaran. Selanjutnya kita akan asesmen dan di sana kita memberi solusi interepeksi alat akan di pakaikan untuk bantu dengar maupun inplakompler tentunya dengan hasil dari pemeriksaan yang sudah di lakukan tadi. Jadi kita adalah bagian dari perusahaan bikin bergerak dan instrumen alat dan solusi alat bantu dengar bidang teknologi,” tuturnya.
Saat di tanya, Tingkatan pemeriksaan pendengaran berdasarkan dari hasil pemeriksaan pendengaran tuli ringan dan pemeriksaan pendengaran tuli berat. Tentunya akan disesuaikan alat apa yang di sesuaikan dengan anak. Jadi solusinya ada alat bantu dengar dan alat implakomplear.
” Harganya alat pendengar bervariasi mulai dari Rp. 2,5 juta – Rp.50 juta untuk sepasang kiri kanan yaitu untuk alat bantu denger. Untuk implakomplear itu untuk satu telinga saja atau sebelah sekitar Rp 300 juta, ada variannya juga kalau untuk primier harganya Rp 800 juta. Dan itu di lakukan dengan operasi. Jadi banyak tahapannya kalau kita bicara implakomplear dan proses alat bantu dengar oleh bantu terapis,” pungkasnya,Rosa(DN)