PALEMBANG.SUMSEL.TODAY
Menjelang Pekan Paralympic Pelajar Nasional yang akan di gelar 29 Juli – 4 Agustus 2023, National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sumsel gelar Rapat Koordinasi (Rakor) di kantor Sekretariat NPCI provinsi Sumsel Jalan Proklamasi Kampus kelurahan Lorok Pakjo Palembang, Sabtu (06/05/2023).


Rapat koordinasi ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Ketua NPCI Sumsel Rian Yohwari didampingi Kepala Bidang turnamen dan Perwasitan Pengprov PBSI Sumsel Gunadi Tjikden.
Tujuan diadakannya rapat koordinasi ini untuk persiapan Sumsel sebagai tuan rumah Pekan Paralympic Pelajar Nasional.
Kabid Turnamen dan Perwasitan Pengprov PBSI Sumsel Gunadi Tjikden menuturkan, dalam rapat ini kami sudah membentuk koordinator dari setiap Cabang Olahraga (Cabor) dalam rangka persiapan perhelatan nanti, informasi apapun yang dibutuhkan di setiap cabor terutama peralatan pertandingan, kepanitiaan bisa dikomunikasikan di setiap cabor.


“Setiap provinsi mengirimkan minimal 20 atlet dan maximal 50 atlet terdiri dari beberapa cabor, mudah-mudahan pertandingan nanti akan berjalan sukses demi menjaga nama baik provinsi Sumsel, dan harapan kami akan melahirkan atlet-atlet dari NPCI Sumsel dan dapat mewakili Indonesia untuk mendapat medali emas di ajang Internasional,”terang Gunadi Tjikden.
Ditempat yang sama Rian Yohwari Ketua NPCI Sumsel menambahkan, NPCI Sumsel akan melakukan 3 tahapan seleksi. Untuk kontingen pelajar nasional sudah di lakukan 2 tahap seleksi, pertama seleksi secara umum, kedua seleksi melalui Pekan Paralympic Pelajar Provinsi yang ke-1, ketiga terakhir tanggal 15 seleksi untuk masuk kontingen Platda.


Rian mengatakan, Ini pertama kali di Indonesia untuk tingkat pelajar baru Sumatera Selatan yang mengadakan Pekan Paralympic Pelajar untuk tingkat provinsi, dan ini juga tahun pertama di Sumsel Sekolah Olahraga Negeri (SON) Sriwijaya menerima atlet disabilitas. Sekarang SON Sriwijaya tidak lagi untuk atlet umum tapi sudah terbuka untuk atlet disabilitas, ini sudah didukung oleh disdik dan kemenpora, satu-satunya sekolah yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Ada 6 cabang olahraga yang dipertandingan di Pekan Paralympic Pelajar Nasional diantaranya: Atletik, Renang, Catur, Tenis Meja dan Boccia yaitu olahraga bola khusus disabilitas fisik berat yang hanya duduk di kursi roda.
“Harapan kita sebagai tuan rumah bagaimana dapat mensosialisasikan olahraga disabilitas ini sampai ke tingkat daerah, target kita masuk 5 besar nasional, kami berpesan kepada seluruh atlet untuk mengutamakan atitude artinya juara itu penting tapi tidak harus menghalalkan segala cara,”tutupnya.(Mira)