PALEMBANG.SUMSEL.TODAY
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) SUMSEL Dalam gelar Festival 2023 mewarnai pembangunan infrastruktur yang ada di Sumatera Selatan dengan tetap mengedepankan kearifan lokal, melalui Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Sumsel,acara berlangsung di Hotel Alts Jl. Rajawali No.8, 9Ilir, Kec. Ilir Tim. II, Kota Palembang,pada hari Jumat (27/1/2023).


“Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPERKIM), Ir Basyaruddin Akhmad ST MT MSc mengatakan” ketika dibincangi dalam South Sumatera Architecture Festival (SSAF) 2023 di the Alts, Sesuai Pergub siapapun arsitek yang ingin berusaha di Sumsel harus punya lisensi maka tidak bisa mengaku arsitek kalau tidak ada lisesnsi dan IAI yang mempunyai pekerjaan,” ucap Basyaruddin.


“Lanjut Basyaruddin bersama IAI Sumsel Ia menginginkan infrastruktur di Sumsel terdapat sentuhan arsitek yang menggambarkan Sumsel termasuk kota Palembang dengan modern futuristic namun tetap mengutamakan kearifan lokal Sehingga tertata dan good looking beretika dan berestetika,tuturnya


“IAI Sumsel berharap dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah lantaran Pemprov saat ini sedang melakukan percepatan dalam meningkatkan kesejahteraan daerah,katanya
“Ar Ahmad Ardani MT IAI menerangkan bahwa terdapat aturan Undang-Undang arsitek nomor 6 tahun 2017 dengan turunannya PP 15 tahun 2021 dan Peraturan Gubernur nomor 43 tahun 2022 dimana aturan di dalamnya sudah jelas. ujarnya


“Ar Ahmad juga mengatakan,Mahasiswa yang baru lulus belum bisa menjadi arsitek tapi harus sekolah profesi lagi satu tahun, magang dua tahun dan seterusnya hingga akan mendapatkan lisesnsi,” terangnya.
“Seorang arsitek wajib punya Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) dan Berlisensi namun karena peraturan berlisensi tersebut baru selesai maka proses berikutnya yang dilakukan yakni penerbitan lisensi untuk arsitek yang sudah mempunyai STRA,”sehingga pembangunan di sumsel tetap berjalan,” ujarnya
“Namun Selain itu terdapat Peraturan Daerah tahun 2021 tentang ornamen arsitektur yang berisikan bahwa setiap bangunan yang ada di Sumsel wajib menerapkan arsitektur dengan simbol simbol budaya lokal sebagai jati diri Sumsel.tutupnya,Denny(red)