OKU Timur, Palembang.Sumsel.Today – Tidak terasa saat ini sudah memasuki penghujung tahun 2022, artinya sekitar 15 bulan lagi menuju pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada bulan Februari 2024.
Suhu politik mulai memanas tidak hanya untuk urusan Pilpres, namun untuk pileg pun sudah terasa dinamikanya di tengah masyarakat. Selain Caleg petahana, para bakal calon anggota legislatif pun disibukan dengan persiapan pemenangan jelang tahun 2024.
Kali ini kami berkesempatan berbincang dengan irvin Razad Aminuddin, co-founder NusaPolitika bersama Fajar Witoko yang telah meluncurkan “SIMPILKADA” sebuah aplikasi yang dapat membantu proses pemenangan kandidat. Minggu 27 November 2022
Mengawali perbincangan, Irvin mengatakan bahwa aplikasi SIMPILKADA dikembangkan oleh NusaPolitika untuk membantu kandidat agar lebih rapi dan terarah dalam proses pemenangan.
“Hal pertama yang harus saya jelaskan, bahwa aplikasi SIMPILKADA ini bukan aplikasi untuk memenangkan kandidat, tetapi merupakan sebuah aplikasi yang dapat membantu proses proses pemenangan kandidat,” jelas Irvin
“Meraih suara bukanlah perkara mudah, dibutuhkan biaya operasional untuk mobilisasi dukungan selain dari elektabilitas sang kandidat” lanjutnya
“Berdasarkan pengalaman kami dalam hal proses pemenangan seorang kandidat, ternyata musuh yang pertama datang justru dari tim pemenangan kandidat itu sendiri”
“Pasti ada oknum relawan yang bekerja tidak sesuai dengan yang diharapkan, seperti memanipulasi data hingga menggunakan dana operasional bukan untuk peruntukannya”
Selanjutnya Irvin menjelaskan, aplikasi SIMPILKADA memiliki sejumlah fitur manajemen kampanye yang efektif. Beberapa fitur diantaranya:
Fitur Survey, Pemetaan Daerah Pemilihan, Target Pemilih, Fitur TPS, Administrasi Keuangan, Manajemen Isu, Tabulasi Suara hingga layanan Psikologi Politik yang bekerja sama dengan biro psikologi Magazine.
“Dalam aplikasi ini ada fitur TPS, dimana nanti DPT akan diinput dan dianalisa, sehingga nanti kita bisa lihat jika terjadi DPT ganda, orang yang sudah pindah domisili tapi masih terdaftar bahkan ada orang yang sudah wafat pun ada didalam DPT” terangnya.
Fitur penting lainnya adalah manajemen relawan, dengan aplikasi ini kandidat bisa memonitor pertumbuhan relawan setiap harinya, memantau kerja relawan di lapangan secara realtime karena aplikasi ini dilengkapi dengan fitur GPS.
“Fitur manajemen relawan juga sangat penting, banyak terjadi kinerja relawan tidak terukur dan rapi. Nah aplikasi ini dapat membantu kandidat memonitor kerja relawan, misalnya kemana relawan pergi, siapa yang di temui, apa yang di sosialisasikan oleh relawan kepada calon pemilih, sehingga semua aktivitas menjadi jelas ukurannya”
Untuk Fitur Manajemen Isu, pria berkacamata ini menjelaskan dengan semangat sambil menghisap rokok dan minum kopi.
“Ini yang seru dalam aplikasi SIMPILKADA, NusaPolitika bekerja berdasarkan data, berdasarkan survey, konsep Big Data Micro Targeting. Kita memilik alat sebagai News Agregator dan Media Social Agregator, kita bisa menganalisa preferensi publik, apa yang orang inginkan apa yang orang butuhkan sehingga kampanye kandidat lebih terarah dan tepat sasaran”
“Kondisi saat ini, kerja kerja pemenangan dengan mengumpulkan massa bisa dibilang suatu pemborosan dana, belum tentu kumpulkan 200 orang kemudian mereka semua milih kita kan? kita sedikit rubah cara pendekatannya melalui micro targeting yang sudah kita ketahui preferensinya. Micro Targeting-nya dengan metode “darat” dan “udara”
Dalam kesempatan ini irvin pun menerangkan bagaimana kerja darat dan udara harus beriringan dan linear. Dirinya menjelaskan saat ini proses pemenagan melalui udara lebih banyak hanya untuk mendongkrak popularitas tapi tidak dengan elektabilitas.
“Banyak cerita dari rekan rekan saya, bilang bahwa sudah sering muncul di media kok masih belum terasa elektabilitasnya, terkadang berita yang muncul berakibat kontra produktif terhadap proses pemenangan. Disini saya perlu jelaskan mungkin manajemen medianya yang kurang rapi, sehingga informasi yang diterima oleh masyarakat jadi tidak fokus. Di NusaPolitika kita memiliki tim Manajemen Isu dan survey tadi, sehingga konten yang kita terbitkan baik itu di media online maupun di media sosial selalu berlandaskan siapa audiensnya, apa isunya kemudian kalkulasi manfaat yang didapat”.
“Tak kalah penting adanya fitur Real Count, fitur ini masuk dalam manajemen saksi TPS. Setiap saksi yang bertugas di TPS harus mendokumentasikan lembar C1 dan menginput data C1 ke aplikasi. Nanti juga kita bisa cek jika terjadi ketidaksesuaian dalam lembar C1, pasti ada suara tidak sah, jumlah surat suara yang rusak, surat suara yang tersisa dan parameter lainnya bisa kita ketahui”
Irvin kembali menjelaskan dengan menggunakan aplikasi SIMPILKADA akan menekan cost kampanye kandidat, karena setiap dana operasional yang dikeluarkan kandidat harus bisa dikonversi menjadi suara di TPS. (sumsel.today)