PALEMBANG.SUMSEL.TODAY
Puluhan massa Aliansi Aktivis Kritis Indonesia Mendesak PJ walikota Palembang Tutup Pasar Malam di BKB (Benteng Kuto Besak) Kota Palembang dan Tindakan Oknum-Oknum Yang Memberikan Izin Pasar Malam,kamis 07-12-2023


Aliansi Aktivis Kritis Indonesia dengan penuh tekad melancarkan aksi tuntutan di kantor Walikota Palembang. Aksi ini bertujuan menyuarakan keprihatinan terhadap keberlangsungan budaya Palembang yang dinilai terancam oleh keberadaan pasar malam di sekitaran BKB, tidak sejalan dengan Slogan Palembang Emas Darussalam.


Maulana SH, selaku kordinator aksi mengatakan”Tuntutan yang diungkapkan melibatkan tiga poin utama Menghentikan Pasar Malam di Sekitaran BKB (benteng Kuto Besak kota Palembang)Aliansi Aktivis Kritis Indonesia mendesak kepada Pj Walikota Palembang untuk segera menghentikan kegiatan pasar malam di sekitaran BKB. Penolakan ini disuarakan sebagai bentuk kewatiran kami terhadap dampak negatif terhadap keberlanjutan budaya Palembang,”ungkapnya
Lanjut, Kami meyakini bahwa keberadaan pasar malam tersebut tidak sesuai dengan identitas kota Palembang yang dikenal dengan sebutan Palembang Emas Darussalam”Tindak Oknum yang Memberikan Izin Pasar Malam
Selain itu, kami menuntut Pj Walikota Palembang untuk segera mengambil tindakan terhadap oknum-oknum yang memberikan izin untuk keberlangsungan pasar malam di BKB.
“Maulana juga mengatakan Tindakan ini diharapkan dapat menciptakan kepatuhan terhadap norma dan nilai-nilai budaya Palembang Darussalam Menertibkan Pedagang di BKB yang Tidak Tertata Aliansi Aktivis Kritis Indonesia juga mendesak Pj Walikota Palembang untuk segera menertibkan pedagang di BKB yang tidak tertata. Keberadaan pedagang yang tidak sesuai dengan peraturan dan tatanan yang telah ditetapkan dapat membahayakan keamanan dan ketertiban di area tersebut,”tutur Maulana saat orasinya


“Beberapa Kordinator aksi menyuarakan saat aksi bung Anas menegaskan,Aliansi Aktivis Kritis Indonesia “Kami percaya bahwa keberlanjutan budaya adalah tanggung jawab bersama. Budaya Palembang memiliki nilai-nilai yang kaya dan harus dijaga dengan sungguh-sungguh. Aksi kami hari ini adalah ekspresi dari keinginan untuk menjaga dan melindungi warisan budaya yang kita cintai. Kami juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya Pj Walikota Palembang dalam menertibkan pedagang di BKB,”tutur bung anas
“Lanjut Rizki menyuarakan kami dari Aliansi Aktivis Kritis Indonesia berharap Pj Walikota Palembang akan merespons seruan kami dengan mendengarkan suara masyarakat dan mengambil langkah-langkah konkrit untuk menjaga keutuhan budaya Palembang.dan kami meminta kepada PJ walikota memecat oknum-oknum yang membuat izin-izin pasar malam yang berada di BKB benteng Kuto Besak di kota Palembang,dan banyak lagi parkir liar di BKB harus di tindak lanjuti,”pungkasnya


“Yogi mengatakan masalah parkir liar di BKB kota Palembang ada yang minta 5000 rupiah aturan dari mana itu, sedangkan BKB itu tempat wisata poto-poto dan banyak dari luar kunjungan datang ke BKB kota Palembang.itukan sangat merusak kota Palembang dan di kotorin oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut,bagaimana di bilang Palembang Darussalam kalau kota Palembang seperti ini,”pungkasnya


“M Yanurpan selaku asisten 1 walikota Palembang menyambut aksi,dan mengatakan mohon maaf kepada adik-adik yang telah aksi karena Pak pj Walikota tidak bisa hadir di karenakan ada rapat yang tidak bisa di tinggalkan,apa yang di sampaikan oleh Aliansi Aktivis Kritis Indonesia kami sangat terimakasih artinya adik-adik ini yang di bawah kordinator Maulana ini peduli dengan kota Palembang Darussalam dalam segala bentuk kegiatan dan menjaga Marwah kota Palembang kami sangat berterima kasih,”beber Yanurpan
“Lanjut, masalah tuntutan adik-ini yang pertama tentang pasar malam di BKB yang kedua parkir liar dan pedagang kaki lima. jadi ini kita lihat dari peta yang yang di kelola dari dinas pariwisata yang melalui UPTD kota Palembang,dan ini akan segera kita tindaklanjuti akan kita proses,jika ada pejabat kita bukti mereka membuat surat izin dan adik-adik juga memastikan apakah mereka sudah keluar surat izin dan memastikan mereka tidak ada izin adik-adik juga harus cek kelapangan,”tukasnya


Terus masalah penertiban dagang kaki lima dan parkir itu salah satu persyaratan Pariwisata itu harus ada penjual kaki lima dan parkir Gimana orang mau pergi ke wisata itu jika tempat tu tidak ada pedagang kaki lima tidak mungkin mereka membawa makanan dari luar tu syaratnya,ini tingga kita kita atur menata tempatnya baik pedagang baik parkir termasuk parkir-parkir liar jangan sampai seperti tahun lalu yang viral.kota Palembang malu rata-rata pengunjung yang ada di sana dari luar semua.jadi akan kami tindak lanjuti,”tutupnya.DN(red)